Sabtu

KETAHANAN NASIONAL

KETAHANAN NASIONAL



A. Latar Belakang dan Pengertian

1. Latar Belakang


Setiap bangsa mempunyai cita – cita luhur dan indah yang ingin dicapainya, dan itu akan berfungsi sebagai penentu dari tujuan nasionalnya. untuk mencapai tujuan nasional, bangsa harus menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang harus ditanggulangi. Oleh sebab itu suatu bangsa harus mempunyai kemampuan, kekuatan, keuletan dan ketangguhan, yang disebut Ketahanan Nasional (Tannas). Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Tannas harus selalu di bina, dikembangkan dan ditingkatkan terus menerus sepanjang masa. Semakin tinggi tingkat Tannas suatu bangsa, maka akan semakin kuat pula posisi bangsa tersebut, baik dalam maupun ke luar.


Yang jelas hanya bangsa yang memiliki Ketahanan Nasional yang kuat akan bertahan dan survive. sebaliknya yang Ketahanan Nasionalnya lemah akan tenggelam. Sejarah telah membuktikan, tidak sedikit bangsa yang tadinya Berjaya dan memegang hegenomi politik maupun pada kurun waktu tertentu, kemudian tenggelam bahkan akhirnya lenyap dari peta bumi politik dunia.


2. Pengertian
Secara konseptual pengertian ketahanan nasional dibedakan dari konsepsi ketahanan nasional sebagai berikut :

a. Ketahanan Nasional
Rumusan hasil kerja Lemhannas terdiri dari :

1) Konsep tahun 1968
2) Konsep tahun 1969
3) Rumusan tahun 1972

Dibanding dengan yang terdahulu, rumusan tahun 1972 bersifat universal. Artinya, rumusan itu bisa diterapkan di Negara lain, terutama Negara – Negara yang sedang berkembang. apabila sebelumnya ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan ketangguhan, dalam arti kondisi dapat berubah. disamping itu kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas dan kelangsungan hidup.

Pernyataan konseptual yang kompleks tersebut, unsur-unsur nya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Ketangguhan
2. Keuletan
3. Identitas
4. Integritas
5. Ancaman
6. Tantangan
7. Hambatan
8. Gangguan

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Tannas tidak lain adalah kondisi dinamis, yang harus diwujudkan oleh suatu Negara, harus dibina secara dini, terus menerus dan sinergis dengan aspek-aspek kehidupan bangsa lain.

b. Konsepsi Ketahanan Nasional

Yang dimaksud adalahg pemikiran konseptual tentang ketahanan Negara yang didasarkan atas konsep geostrategic. Artinya konsep itu di susun dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia.

Konsepsi tersebut selain merupakan pedoman atau sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa, juga kemampuan untuk mengembangkan potensi nasional melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

B. KONSEPSI DASAR KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Metode Astagatra

Hans Morgenthau dalam bukunya “ Politics among Nation “ menyebut ada Sembilan aspek yang mempengaruhi ketahanan suatu bangsa, yaitu :

1) Geografi
2) Sumber Alam ( makanan dan bahan baku )
3) Kapasitas industry
4) kesiapsiagaan militer (teknologi, kepimimpinan, dan kualitas serta kuantitas AP )
5) Penduduk ( distribusi dan kecenderungan )
6) Karakter Nasional
7) Semangat Nasional
8) Kualitas diplomasi
9) Kualitas pemerintahan
Sebagai Negara berkembang, Indonesia mencoba mengembangkan metode tersendiri yang nantinya disebut Astagatra. Metode ini mencerminkan pemikiran yang komprehensif-integral atau utuh menyeluruh. Di sini aspek kehidupan nasional dipisahkan menjadi dua, yaitu aspek alamiah dan aspek sosial : />
a. Aspek Alamiah ( Trigatra )
1) Posisi dan lokasi geografi Negara

2) Keadaan dan kekayaan alam

3) Keadaan dan kemampuan penduduk

b. Aspek Sosial ( Pancagatra ) />
1) Ideologi

2) Politik

3) Ekonomi

4) Sosial budaya

5) Hankam (militer)

Antara Trigatra dan Pancagatra dan juga antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik, saling berkorelasi dan saling ketergantungan (interdependensi) sebagai berikut :

a. Hubungan Antar Gatra dalam Trigatra,

1) Antara Geografi dan Kekayaan Alam

2) Antara geografi dan penduduk

3) Antara Kekayaan Alam - Penduduk

b. Hubungan Antargatra didalam Pancagatra

1) Ideologi sebagai falsafah hidup bangsa dan landasan ideal Negara.

2) Tingkah laku politik seseorang dipengaruhi oleh bermacam hal.

3) Ketahanan ekonomi berhubungan erat dengan ketahanan dibidang ideology, politik, sosial – budaya dan hankam yang berfungsi sebagai penunjang.

4) Kondisi sosial yang serasi, stabil, dinamik, berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang didalam suasana aman dan damai.

5) Ketahanan bidang hankam memerlukan penunjang gatra lain.

c. Hubungan antara Trigatra dan Pancagatra

1) Tannas hakekatnya bergantung pada kemampuan bangsa/ Negara didalam mempergunakan aspek alamiahnya sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang.
2) Tannas mengandung pengertian keutuhan, yakni adanya saling hubungan yang erat antar gatra dalam seluruh kehidupan nasional.

3) Kelemahan disalah satu bidang dapat mengakibatkan kelemahan dibidang lain dan mempengaruhi kondisi keseluruhan.

4) Tannas bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan ditentukan oleh struktur atau konfigurasi aspeknya secara structural dan Fungsional.
2. Hakekat Ketahanan Nasional

a. Ketahanan Nasional sebagai kondisi nyata atau real. Hal ini ditunjukan dengan pernyataan “Kondisi dinamik ….” dan adanya ATHG yang dilawankan dengan kemampuan untuk menghadapinya.
b.Ketahanan Nasional sebagai konsepsi

Ditunjukan dengan definisi Konsepsi Ketahanan Nasional sebagai konsep pengaturan dan penyelenggaraan Negara.

c. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan

Ditunjukan dengan konsep : dalam melihat keseluruhan aspek sebagai satu kesatuan utuh yang harus terpelihara dan dijaga keamanan dan kelangsunganya.

3. Asas-asas Ketahanan Nasional

a.Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi oleh individu, masayarakat ataupun kelompok.

b.Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu

Artinya, Tannas mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek – aspek tersebut saling berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi dan seimbang.
c. Asas Mawas kedalam dan Mawas keluar

1) Arah pandang kedalam

Arah pandang kedalam bertujuan menumbuhkan hakekat sifat dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proposional.

2) Arah pandang ke luar

Arah pandang keluar bertujuan agar dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta mengahadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis.

d.Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung nilai keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara.

4. Sifat Ketahanan Nasional

a. Mandiri

Tannas bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri, dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.

b. Dinamis

Tannas tidaklah tetap, dapat meningkat atau menurun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan Negara serta kondisi lingkungan strategisnya.

c. Wibawa

Keberhasilan pembinaan Tannas secara berlanjut dan berkesinambungan, akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa.

d. Konsultasi dan Kerjasama

Konsepsi Tannas Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif ataupun mengandalkan pada kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai.

5. Pola Penyelenggaraan Ketahanan Nasional

a. Perwujudan Tannas berdasar falsafah dan wawasan nasional, dilaksanakan secara realistis dan pragmatis sesuai dengan kemampuan yang ada.

b. Oleh karena itu diperlukan apresiasi tepat tentang kekuatan dan kelemahan kondisi Tannasnya. Segi-segi yang kuat hendaknya dijadikan pancangan kaki dan dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan memberikan kesempatan kepada segi yang lemah untuk diperbaiki dan diperkuat.

c. Politik dan strategi nasional yang bijaksana akan memperhatikan dan berpijak pada kondisi dan situasi ketahanan yang nyata dan sebenarnya.

C. PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

1. Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi berasal dari kata Yunani “ idea “ ( gagasan, konsep, pengertian dasar) dan “logos” (ilmu). Secara harafiah ideology diartikan ilmu tentang pengertian-pengertian dasar. Dikarenakan dalam pengertian sehari-hari idea juga diartikan sebagai cita-cita, maka idealogi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Adapun cita-cita yang dimaksud ialah cita-cita yang bersifat tetap yang harus di capai, sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan suatu dasar, pandangan atau paham.

Secara umum ideologi di artikan sebagai kumpulan gagasan, ide-ide, keyakinan, dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistimatis, menyangkut bidang politik, social, kebudayaan dan keagamaan.

a. Pancasila dan Ideologi Dunia

Dalam panggung politik dunia terdapat berbagai macam ideology. namun yang sangat besar perananya dewasa ini ialah ideology liberalism, komunisme dan keagamaan. Dalam hal ini bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai benturan kepentingan yang saling tarik menarik. Agar memiliki visi yang jelas bagi masa depan bangsa, maka perlu dibangun ketahanan ideologi yang berbasis pada falsafah bangsa sendiri, yaitu pancasila , yang bersifat demokratis, nasionalistis, religious, humanistis dan berkeadilan social.

1) Liberalisme

Liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme,empirisme, materialism dan individualisme eropa abad 18.

Pengaruh yang cukup kuat dari ideologi liberal terhadap ketahanan ideologi bangsa Indonesia saat ini ialah konsepnya tentang hakekat masyarakat sipil (civil society) yang seakan-akan berbeda dan terpisah dari Negara.Hal ini dikarenakan adanya dua sudut pandang yang berbeda dalam memahami pengertian dan eksistensi masyarakat sipil dalam memahami pengertian dan eksistensi masyarakat sipil dalam hubunganya dengan Negara.

2) Komunisme

Dasar filosofi komunis adalah materaialisme historis dan materialism dialektif, sehingga hakekat realitas tertinggi adalah materi. Manusia sebagai hakekat yang menciptakan dirinya sendiri, menghasilkan sarana-sarana kehidupan, sehingga sangat mempengaruhi perubahan social, politik, ekonomi, kebudayaan ,bahkan agama. Dari sini terlihat bahwa komunisme bercirikan atheis, karena manusia ditentukan oleh dirinya sendiri tidak oleh suatu hokum.

Ajaran komunis yang atheis itu jelas bertentangan dengan sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. masalah –nya, Krisis multidimensi yang menimbulkan pengangguran, kemiskinan dan penderitaan rakyat dewasa ini telah membuat sementara elit politik berkiblat kepaham kiri (komunis)

3) Ideologi Keagamaan

Gerakan politik berdasar ideologi keagamaan tertentu biasanya muncul sebagai reaksi atas ketidakadilan, penindasan serta pemaksaan terhadap suatu bangsa, etnis ataupun kelompok dengan mendasarkan pada suatu agama. Perubahan konstelasi politik dunia, kesenjangan politik global, adanya konspirasi kekuatan transnasional yang menimbulkan praktek-praktek penindasan internasional dan tertutupnya lobi serta negosiasi politik internasional dewasa ini, dapat dikatakan menjadi factor picu penyebab munculnya gerakan yang berbasis pada ide keagamaan.

4) Ideologi Pancasila

Pancasila hakekatnya bersifat komprehensif, bukan untuk kalangan, golongan ataupun kelompok primodial tertentu. Secara ontologism ideologi Pancasila berprinsip monopluralis (majemuk tunggal) yang bersumber pada hakekat manusia sebagai individu maupun maupun mkhluk social.

b. Ketahanan Bidang Ideologi

Keanekaragaman suku, budaya dan agama di Indonesia, di satu sisi merupakan kasanah budaya bangsa yang dapat dikembangkan dalam berbagai kepentingan dalam arti positif.
Dengan demikian Pancasila selain berfungsi sebagai sarana persatuan dan kesatuan, juga untuk mengarahkan perjuangan bangsa. jadi pembinaan ideologi dapat diartikan sebagai upaya meningkatkan ketahanan Nasional, yaitu mempersatukan takad dan semangat untuk menjaga kelestarian hidup bangsa dan Negara serta konsitensi terhadap cita-cita bangsa.

c. Konsep Pengertian Ketahanan Ideologi

Ketahanan Nasional bidang ideologi adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan ideologi di dalam menghadapi ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Jika mengingat fungsi dasar bahwa ideologi juga membentuk identitas kelompok atau bangsa, maka bangsa Indonesia harus memiliki ketangguhan dan ketahanan ideologi yang memadai. Hanya dengan cara ini maka kita bisa membangun bangsa yang kuat dan besar.
d. Strategi Pembinaan Ketahanan Ideologi

Pelaksanaan dan aktualisasi ideologi dibedakan menjadi dua macam, yaitu : pertama, aktualisasi secara obyektif dalam bidang kenegaraan, dan kedua, secara subyektif, dalam kehidupan warga Negara secara individual. Semakin tinggi kesadaran suatu bangsa untuk melaksanakan dan mengaktualisasikan ideologi, baik secara obyektif maupun subyektif, maka semakin tinggi pula ketahanan ideologi bangsa tersebut.

2. Pengaruh Aspek Politik

a. Pengertian

Politik sebagai sarana atau usaha untuk meperoleh kekuasaan dan dukungan dari masyarakat dalam melakukan kekuasaan dan dukungan dari masyarakat dalam melakukan kehidupan bersama (politics); dan kedua, rangkaian kegiatan atau cara – cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang di anggap baik (policy).

Akan halnya kehidupan politik, dapat dibedakan menjadi dua sector, yaitu sector pemerintahan dan sector masyarakat. Dalam mekanisme pemerintahan, terlihat adanya dua unsure, yaitu : pertama, kehendak masyarakat (social demand ) yang masuk dalam pemerintahan sebagai input, dan kedua, adanya kebijaksanaan umum yang keluar dari pemerintah sebagai output. atas dasar itu maka kehidupan Negara tidak bisa dilepaskan dari sistem kepartaian dan sistem politik.

b. Ketahanan Aspek Politik

1) Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri

a. Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum.
b. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
c. Kepemimpinan nasional yang mampu mengkonsolidasikan aspirasi yang hidup dimasyarakat.

d. Terjalinya komunikasi yang timbal balik antara pemerintah dan masyarakat.

2) Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri

a. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama international di berbagai bidang

b. Politik luar negeri terus dikembangkan atas dasar prioritas

c. Meningkatkan dan memperluas citra positif bangsa

d. Mengikuti dan mengkaji perkembangan, perubahan dan gejolak dunia dengan seksama
e. Meningkatkan kerjasama antara Negara berkembang dan industri maju

f. Perjuangan mewujudkan suatu tatanan dunia baru dan ketertiban dunia.

g. Peningkatan kualitas SDM melalui pembenahan sistem pendidikan.

c. Pengaruh Aspek Ekonomi

1) Pengertian

Perekonomian selain berkaitan dengan wilayah geografi suatu Negara, juag terkait dengan SDA, SDM, ideologi, akumulasi kekuatan, kekuasaan dan kebijakan yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi dan distribusi, nilai social budaya serta Hankam yang member jaminan lancarnya roda kegiatan ekonomi.

2) Perekonomian Indonesia

> Dewasa ini dapat dikatakan tidak ada Negara yang menerapkan sistem ekonomi secara murni. Yang terjadi ialah saling mempengaruhi satu sama lain. Sistem ekonomi sosialis komunis misalnya, dalam prakteknya juga mulai menerapkan ciri ekonomi kapitalis, yaitu persaingan. sebaliknya sistem kapitalis juga mulai memperhatikan asas pemerataan.

Mengingat tingkat integrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global sangat penting agar adaptif dapat mengikuti irama dan dinamika pasar internasional, maka Indonesia menyambut bentuk-bentuk kerjasama ekonomi dunia, seperti GATT, AFTA dan APEC. Kerjasama itu di harapkan dapat meningkatkan potensi ekonomi nasional dan pada giliranya dapat menaikkan kemakmuran rakyat secara nasional.

3) Ketahanan Pada Aspek Ekonomi

Pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui suatu iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan Iptek, tersedianya barang dan jasa , terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatnya daya saing dalam lingkup perekonomian global. Untuk itu perlu pembinaan berbagai hal berikut :

a. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

b. Ekonomi Kerakyatan harus menghindarkan diri dari :

1) Sistem free fight liberalism
2) Sistem etatisme
3) Pemusatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli.

c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang
d. Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat.
e. Melaksanakan pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya.
f. Menumbuhkan kemampuan bersaing yang sehat dan dinamis.
d. Pengaruh Aspek Sosial Budaya

1) Kebudayaan Nasional Indonesia.

Melalui budayanya manusia berkarya, sehingga menjadi mkhluk berbudaya, terhormat dan beradab. melalui kebudayaan itu pula kehidupan manusia menjadi serasi, selaras dan mempunyai dinamika yang normative menuju ke taraf yang lebih tinggi.

Dalam kehidupan bernegara, kebudayaan daerah selain berfungsi sebagai kerangka kehidupan social budaya bangsa, sekaligus juga menjadi unsure terbentuknya kebudayaan nasional.Oleh sebab itu maka kebudayaan nasional Indonesia memiliki ciri-ciri : bersifat religious, kekeluargaan, serba selaras dan kerakyatan.

2) Struktur Sosial di Indonesia

a) Struktur social yaitu fungsi utama dari hidup berkelompok.

b) Pengawasan social yaitu suatu sistem dan prosedur yang mengatur kegiatan dan tindakan anggota masyarakat.

c) Media social yaitu mekanisme transformasi maupun informasi yang memungkinkan komunikasi dan relasi berjalan lancer.

d) Standar social, yaitu seperangkat aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang diperlukan sebagai ukuran untuk menentukan nilai etis dan estetis suatu tindakan.
3) Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya

Wujud ketahanan bidang social budaya tercermin dalam kehidupan social budaya bangsa, yang mampu membentuk dan mengembangkan social budaya manusia dan masyarakat Indonesia, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera, dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian nasional.

Melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini, terlihat jelas bahwa Tannas di bidang social budaya sangat memprihatinkan. Hal ini terlihat dari banyaknya peristiwa ataupun tragedy yang menimpa bangsa Indonesia di berbagai bagian Tanah Air.

5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan.

a. Filosofi Pertahanan dan Keamanan

Hankam hakekatnya merupakan upaya preventif untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan Negara Indonesia dari berbagai rongrongan, tekanan ataupun gangguan yang datang dari dalam maupun Luar Negara RI.

Pertahanan mengandung makna kemampuan bangsa untuk membina dan menggunakan kekuatan nasional guna menghadapi atau menangkal rongrongan, gangguan dan ancaman dari luar. sedangkan keamanan berfungsi untuk menghadapai permasalahan yang datang dari dalam negeri.

b. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan

Postur kekuatan Hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan dan gelar kekuatan. Ada empat pendekatan yang digunakan untuk membangun postur kekuatan Hankam, yaitu :

1). ancaman, 2). Misi, 3).Kewilayahan, dan 4). Politik. Dalam konteks ini perlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas antara masalah pertahanan dan masalah keamanan. Pertahanan menjadi tanggung jawab TNI dan gangguan keamanan menjadi tanggung jawab POLRI.

c. Ketahanan Pada Aspek Hankam

1) Hankam harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela Negara.

2) Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatanya.
3) Pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.

4) Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman.

5) Perlengakapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam.

6) Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan Hankam harus diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur.

7) Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI berpedoman pada Sapta marga yangmerupakan penjabaran dari pancasila.

8) Sebagai kekuatan inti Kamtibnas , POLRI berpedoman kepada Tri Brata dan Catur Prasetya.

9) Masyarakat secara terus menerus perlu ditingkatkan ke sadaran dan ketaatanya pada hukum.

D. KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONAL

Untuk mewujudkan keberhasilan Tannas diperlukan kesadaran setiap warga Negara, yaitu :

1. Memiliki semangat juang bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik

2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi social budaya dan Hankam.

Apabila setiap warga Negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Wow that was strange. I just wrote an really long comment but after I clicked submit my comment didn't show up. Grrrr... well I'm not writing all that over again.
Anyways, just wanted to say great blog!

Also visit my web-site :: kagirohi.net

Posting Komentar