KERJASAMA EKONOMI SOSIAL DAN BUDAYA
DI ASIA TENGGARA
Di
Susun Oleh :
1. HANDAYANI
2. MERDIANA NUR
AUNI
3. NURUL
FITRIYANTI
4. ROISATUL ILMA
SMP NEGERI 1 PATEBON
2011
---------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera,
Sepatutnyalah
kita bersyukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan
karunianya kepada bangsa Indonesia yang senantiasa menjunjung tinggi
nilai-nilai moral dengan pendekatan agama dan budaya.
Kami
menyambut baik penerbitan buku yang khusus menyangkut dan menghindari
penyalahgunaan Narkoba dikalangan masyarakat umunya dan khususnya generasi
muda.
Akhirnya kami harap buku ini dapat dijadikan pedoman
dalam usaha pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba ditanah air.
Tujuan
penulisan tentang penyalahgunaan narkoba agar kita sebagai generasi muda tidak
terjerumus dalam dunia narkoba. Agar kita menjadi penerus generasi muda dan memiliki rasa nasionalisme untuk membangun bangsa yang lebih sejahtera.
Kami
berterima kasih kepada penulis yaitu :
1.
Kepala Sekolah
Bpk. Waluyo, S.Pd
2.
Guru Pembimbing
Supriyatini S.Pd yang telah membimbing dalam pembuatan karya ilmiah.
3.
Teman-teman yang
membantu dalam pembuatan karya ilmiah.
4.
Dan pihak-pihak
yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu.
Semoga buku ini bermanfaat bagi generasi bangsa yang
lebih sehat dan berprestasi.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan dalam
karya ilmiah ini.
Kendal,
16 Februari 2011
penulis
------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan
……………………………………………………….. 1
A.
Latar Belakang
………………………………………………………1
B.
Tujuan
………………………………………………………………..2
C.
Jenis Tulisan
………………………………………………………….2
D.
Pembatasan
Masalah …………………………………………………2
E.
Rumusan Masalah
……………………………………………………3
Bab 2 Pembahasan
Masalah …………………………………………………4
A.
Narkoba
………………………………………………………………4
B.
Penggolongan
Narkoba……………………………………………….4
C.
Perkembangan
Upaya Pencegahan……………………………………6
D.
Akibat
Penyalahgunaan Narkoba……………………………………..9
E.
Peran Guru dan
Orang Tua ………………………………………….11
Bab 3 Kesimpulan
dan Saran……………………………………………….12
Daftar Pustaka……………………………………………………………….13
--------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengunaan
narkoba pada umumnya berusia 15 – 24 tahun. Karena tawaran, bujukan dan tekanan
seseorang atau kawan sebaya didorong untuk ingin men78coba narkoba yang sering
disalah gunakan dan menyebabkan ketergantungan antara lain, heroin, sabu,
ekstasi, obat penenang, dan obat tidur, ganja dan kokain, tembakau dan alcohol
yang sering disalah gunakan juga menimbulkan ketergantungan.
Bergantung
pada jenis narkoba yang digunakan akan menimbulkan dampak yaitu terjadi berbagai
penyakit seperti infeksi HIV / AIDS, Hepatitis C atau B, pengerasan hati,
radang jantung, sakit ulu hati, pikun depresi dan spikasis.
Disamping itu, dapat pula berakibat tidak harmonisnya
hubungan dengan keluarga, diberhentikan dari tempat kerja, dikeluarkan dari
sekolah, masalah keuangan, terlibat perbuatan illegal, kecelakaan, bahkan
kematian.
Penyalahgunaan
narkoba pada siswa berdampak buruk bagi kehidupan sekolah. Narkoba merusak
disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar mengajar
disekolah siswa penyalahguna dapat menggangu suasana tertib dan nyaman
disekolah, meningkatkan kenakalan, membolos dan putus sekolah.
penyalahgunaan narkoba adalah masalah perilaku sosial ditujukan
kepada individu atau sekelompok masyarakat, terutama anak dan remaja. Untuk
mencegah dan mengurangi atau menghentikan pemakaian narkoba dengan mengubah
perilaku dan pola pikirnya serta memberi ketrampilan spikososal yang bertujuan
membimbing anak menjadi dewasa.
B.
Tujuan
1.
Penyalahgunaan
narkoba memiliki dimensi individu dan sosial. Sehingga kita perlu memahami
aspek perilaku dan budaya masyarakat.
2.
Pencegahan
dengan paradigm baru yaitu model perilaku dan sosial budaya sebagai alternative
terhadap model klasik – tradisional.
3.
Memahami kebijakan
program Sekolah Bebas Narkoba guna meningkatkan komitmen dan kesungguhan
pemerintah tenaga profesi dan masyarakat.
4.
Memahami
pendidikan pencegahan bagi remaja dengan materi dan metode yang dapat
dipertanggung jawabkan sehingga dapat mencegah dan mengurangi kesalahan yang
merugikan kita semua.
5.
Meningkatkan
peran guru, siswa, orang tua serta ketrampilan dasar yang di perlukan untuk
pencegahan dilingkungan sekolah dan keluarga.
6.
Memahami cara
menanggulangi kasus secara dini dengan cara pendekatan, wawancara, konseling
dan merujuk.
C.
Jenis Tulisan
(Literatur)
Diambil
dari buku yang berjudul pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba
karya Dr Lydia Harlina Martono S.Km dan Satya Joewana, SPK.J.
D.
Pembatasan
Masalah.
Buku ini berisi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi kalangan remaja dan cara penanggulangannya.
E.
Rumusan Masalah
Bagaimana
cara mengatasi dampak pemakaian narkoba.
---------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A.
Narkoba
Narkoba
atau napza adalah obat atau bahan atau zat yang bukan tergolong makanan. Jika
diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh terutama pada
kerja otak (susunan saraf pusat) dan sering menyebabkan ketergantungan.
B.
Pengologan
Narkoba
1.
Narkotika atau
zat / obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun semi yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran menghilangkan atau mengurangi rasa
nyeri. Narkotika dibagi menurut potensi yang menyebabkan ketergantungannya
adalah
a.
Narkotika
golongan I, berpotensi tinggi yang menyebabkan tidak digunakan untuk terapi.
contoh: Heroin, Kokain, ganja dan putauw
b.
Narkotika
golongan II, berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan digunakan pada terapi
sebagai pilihan terakhir. Contoh : Morfin, Petidin, dan metadon
c.
Narkotika
golongan III, berpotensi ringan, menyebabkan ketergantungan dan banyak
digunakan dalam terapi. Contoh : Kodein
2.
Psikotropika
yaitu zat atau obat baik alamiah maupun
sintetis yang berkhasiat psikoaktif melalui selektif pada susunan syaraf
pusat dan menyebabkan perubahan aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika
menurut potensi yang dapat menyebabkan ketergantungan.
a.
Psikotropika
golongan I, menyebabkan ketergantungan kuat. contoh : moma.iso
b.
Psikotropika
golongan II : menyebabkan ketergantungan yang tidak terbatas. Contoh : amfetamin,
ritalin
c.
Psikotropika
golongan III : menyebabkan ketergantungan potensi banyak dalam terapi. Contoh :
pentobarbital
d.
Psikotropika
golongan IV : menyebabkan ketergantungan ringa, contoh: diazepam, dum, MG, lexo
rohyp dan lain – lain.
3.
Zat psiko –
aktif lain yaitu zat / bahan yang berpengaruh pada kerja otak. Zat psiko yang
sering disalahgunakan adalah :
a.
Alkohol, yang
terdapat pada minuman keras.
b.
Inhanlansia /
solven yaitu gas atau zat yang mudah menguap diberbagai keperluan pabrik kantor
dan rumah tangga
c.
Nikotin yang
terdapat di tembakau
d.
Kafein pada kopi
minuman penambah energy dan obat sakit kepala tertentu
C.
Perkembangan
Upaya Pencegahan
Penyalahgunaan
narkoba dapat dicegah karena mencegah lebih baik daripada mengobati /
menanggulangi. Pencegahan merupakan upaya yang sangat penting untuk
meanggulangi narkoba dan wabahnya.
Mencegah
berarti mengurangi dampak buruk dalam pemakaian narkoba, serta ketergantungan
pencegahan sekunder dan primer menjadi kompleksitas masalah dan interfensi
terhadap factor – faktor narkoba.
Pendidikan pencegahan mempunyai tujuan umum yaitu
a.
Meningkatkan
sikap dan perilaku positif yang dapatmencegah penyalahgunaan narkoba,
kekerasan, dan perbuatan negatif lainnya.
b.
Terampil menolak
tekanan tawaran narkoba dan terlibat kekerasan.
c.
Dapat berpartisipasi
aktif dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba kekerasan dilingkungan
Ada beberapa jenis
pendidikan pencegahan
1.
Pendekatan
informatif
yaitu upaya yang dilakukan
dengan asumsi
Contoh gambar pecandu
narkoba yang sedang kesakitan, bahkan sekarat, tengkorak, darah, jarum suntik,
warna – warna pekat, hitam dan kematian. kecenderungan untuk bersifat moralis
sering terjadi pendekatan informatif dan pesan.
2.
Pendekatan
Afektif
yaitu perkembangan
kepribadian dari perilaku remaja sebagai tanda kemandirian.
pendekatan pada
penyalahgunaan narkoba mengurangi daya tahan tubuh sehat dan tidak meningkatkan
rasa percaya diri terbukti dalam pendekatan komponen efektif ketidak
keberhasilan tekanan sebaya akan lebih berhasil dengan latihan ketrampilan.
3.
Pendidikan Yang
Berorientasi pada situasi penawaran
upaya untuk mengubah
perilaku terutama ketrampilan siswa dalam mengambil keputusan menyebabkan
informasi itu kuran bermanfaat, rasa tidak aman, harga diri rendah, hubungan
dengan orang tua, guru anggota keluarga menjadi penyalahgunaan dan kesulitan mengambil
keputusan menyebabkan anak cenderung mengikuti tekanan kelompok sebaya. anak
remaja tidak pernah berfikir jangka panjang mengenai bahaya narkoba. seorang yang
kecanduan atau yang berperilaku menyimpang. seperti halnya sebagai pengguna
narkoba yang didorong keingintahunan untuk mencoba perlu dilatih agar terampil
menolak tawaran pemakaian dan peredaran narkoba.
4.
Kegagalan
Alternatif
dengan memberikan kegiatan alternatif
sebagai penganti pemakaian narkoba dianggap perilaku remaja menjadi ;lebih
positif. ada tiga cara pendekatan yang dapat dilakukan
a.
memberi kegiatan
yang cocok dengan kebutuhan remaja
b.
mendorong
partisipasi pada kegiatan – kegiatran yang telah ada
c.
memberi
kesempatan dengan mengembangkan kegiatannya. berikut ini merupakan beberapa
contoh kegiatan yang sering dilakukan adalah sebagai berikut
5.
Latihan
Peningkatan Percaya Diri ( Social Assertiveness Skills )
Di amsusikan bahwa pemakaian
Narkoba dicegah dengan peningkatan kompetensi social dan keberhasilan
seseorang. Yaitu kemampuan untuk tidak menyetujui , menolak, mengajukan
permintaan dan untuk memulai percakapan Remaja bereksperimen dengan narkoba
sebagi penolakan terhadap tuntutan keberhasilan dan kompetensi social.
Program ini menajdi tujuh
jam sesi diskusi kelompok . tiap-tiap kelompok terdiri atas empat orang
ketrampilan mengelola beberapa situasi social di ragakan dan di latih . situasi
social yang di tampilkan adalah situasi yang dihadapi sehari-hari.
6.
Latihan
Ketrampilan mengelola Kehidupan Sehari-hari ( Life Skill )
Komponen substansi
penyalahgunaan Narkoba :
a.
Pengaruh jangka
pendek dan jangka panjang Narkoba.
b.
Informasi angka
pengguna di antara remaja dan dewasa untuk mengoreksi harapan normatifnya
terhadap pemakaian Narkoba.
c.
Informasi /
latihan di kelas mengenai pengaruh Narkoba pada tubuh.
d.
Tekanan media
untuk merokok dan minum-minuman berakhohol.
e.
Teknik menolak tekanan
kelompok sebaya untuk merokok, minum-minuman berakohol atau memakai narkoba.
Komponen ketrampilan
personal :
a.
Cara pengambilan
keputusan untuk mendorong pola piker kreatif pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab.
b.
Cara mengatasi
Cemas ( cara mengendalikan diri secara kognitif dan perilaku )
c.
Dasar-dasar
perubahan perilaku.
D.
Akibat
Penyalahgunaan Narkoba.
1.
Bagi Diri
Sendiri
a.
Terganggunya
fungsi otak dan perkembangn normal remaja.
b.
Intoksikasi (
Keracunan )
c.
Overdosis ( OD )
d.
Gejala putus
zat.
e.
Berulang kali
kambuh.
f.
Gangguan
perilaku / mental.
g.
Gangguan
Kesehatan.
h.
Kendornya
nilai-nilai kehidupan Agama, Sosial, dan Budaya.
i.
Keuangan dan
Hukum.
2.
Bagi Keluarga
Suasana nyaman dan tentram menjadi terganggu membuat
keluarga resah karena barng-barng berharga dirumah hilang. Anak berbohong
mencuri, menipu, pemaah , acuh tak acuh, bersikap kasar dengan urusan keluarg.
Orang tua menjadi putus asa karena masa depan anak
tidak jelas. Pengeluaran uang meningkat karena pemakaian Narkoba atau karena
harus berulang kali dirawat bahkan mungkin mendekam di penjara.
3.
Bagi Sekolah
Narkoba merusak disiplin dan
motivasi yng sangat penting bagi proses belajar. Penyalahgunaan narkoba juga
berkaitan dengan kenakaln dan putus sekolah. Kemungkinan siswa penyalahguna
membolos lebih besar dari pada siswa lain.
Penyalahgunaan berhubungan
dengan kejahatan dan perilaku asocial yng lain yng mengganggu suasan tertib dan
aman. Mereka juga menciptakan iklim acuh tak acuh dan tidak menghormati pihak
lain. Banyakl diantara mereka menjadi pengedar atau pencuri barang milik teman
atau karyawan sekolah.
4.
Bagi Masyarakat,
Bangsa, dan Negara.
Mafia perdagangan gelap
selalu berusha memasok narkoba. Terjalin hubungan ntara pengedar / Bandar dan
korban sehingga tercipta pasar gelap oleh karena itu sekali pasar terbentuk,
sulit memutus mata rantai pengedarnya. Masyarakat yang awam narkoba tidak
memiliki daya tahan, sehingga kesinambungan pembangunan terancam. Negara
menderita kerugian karena masyarakat tidak produktif dan tingkat kejahatan
meningkat. Belum lagi sarana dan prasarana yang harus disediakan.
E.
Peran Guru dan
Orang Tua
v Sikap dan
Ketrampilan Dasar Guru
a.
Mempelajari
masalah Narkoba.
b.
Mengetahui
kesempatan yang digunakan untuk mengajarkan pencegahan penyalahgunaan narkoba
di sekolah.
c.
Mendukung pelaksana
kebijakan. “ Sekolah Bebas Narkoba “
d.
Memeriksa sikap
dan perilaku siswa.
e.
Mendorong
perilaku anak yang bertanggung jawab.
f.
Mendorong
kegiatan positif.
g.
Membantu
mengembangkan sikap kepercayaan diri siswa.
v Peran Orang
Tua
Tugas Orang Tua.
a.
Mengajarkan
standar perilaku benar atau salah dan baik/ buruk serta menunjukan ketauladanan
dalam standar perilaku tersebut.
b.
Membantu anak
menolak takanan kelompok sebaya untuk memakai narkoba, mengawasi kegiatan anak,
mengetahui teman-teman anak, dan berbicara dengan mereka mengenai minat dan
permasalahanya.
c.
Memiliki
pengetahuan tentang narkoba dan tanda-tanda penyalahgunaanya, jika menemukan
gejala – gejala mengambil langkah yang diperlukan.
d.
Mendukung
kebijakan Sekolah Bebas Narkoba.
----------------------------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Buku ini berisi tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi
kalangan remaja agar generasi bangsa tidak terjerumus dalam dunia narkoba.
Saran
Kami berharap penulis dapat menerbitkan buku-buku yang
bersangkutan dengan perkembangan masa remaja saat itu.
---------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR
PUSTAKA
Marrono, Lydia Harlina. Dkk. 2000. Penanggulangan
terhadap penyalahgunaan narkoba berbasis sekolah. DKI Jakarta : Pemerintah
provinsi DKi Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar